JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2018 yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), terdiri dari 6 kementerian, 6 lembaga, dan 1 bendahara umum negara (BUN)
BPK pun memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pada LHP LKPP tahun 2018 tersebut. Dengan demikian ini menjadi tahun ketiga secara berturut-turut sejak 2016 didapatkannya predikat tersebut.
"Saya sangat bangga dengan pemerintah sekarang, dengan usaha yang keras dan komunikasi yang bagus dapat mencapai opini wajar tanpa pengecualian dengan tingkat profesionalisme," ujar Anggota II BPK Agus Joko Pramono di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Raih WTP dari BPK, Ini yang Disorot Sri Mulyani
Dia menyatakan, meski predikat tertinggi diberikan pada laporan keuangan tersebut, namun bukan berarti pemerintah harus berpuas diri. BPK tetap menemukan beberapa hal terkait dengan permasalahan pengendalian internal yang perlu diperbaiki kedepannya.
"Sebagai auditor kami melihat bahwa permasalahannya bukan berarti akan menjadi lebih gampang, karena permasalahannya selalu dari tahun ke tahun bergeser," kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menerima penyerahan laporan keuangan tersebut dengan rasa senang. Dalam pidatonya yang mengantikan kehadiran Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Bendahara Negara tersebut mengatakan akan menindaklanjuti rekomendasi BPK terkait laporan tersebut.
"Kami mewakili pemerintah menyampaikan hasil pemeriksaan BPK tersebut agar seluruh menteri memimpin sendiri di dalam menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK. Ini harus dinyatakan di dalam action plan yang dilengkapi dan timeline penyelesaian yang jelas, serta menyampaikan hasil monitoring tersebut secara periodik," jelasnya.
Baca Juga: Laporan Keuangan Kementan Kembali Raih WTP, Berturut-turut Sejak 2016
Menutup pidatonya, Sri Mulyani pun mengekspresikan rasa senang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dengan dua buah pantun. "Karena masih dalam rangka Idul Fitri saya ingin tutup dengan pantun," ujarnya.
Berikut dua pantun yang disampaikan Sri Mulyani:
Pulang mudik lewat Cipali
Kena macet cuma sesekali
Kerja sama yang baik perlu digali
Tahun depan WTP kembali
Bila datang ke Jakarta
Jangan lupa bawa KTP
Terima kasih BPK
Sekali WTP tetap WTP
(Dani Jumadil Akhir)