PONTIANAK - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) saat ini sedang mempersiapkan segala hal berkaitan dengan pengembangan jaringan pipa transmisi gas Trans Kalimantan. Rencananya, sepanjang 1.732 kilometer (KM) yang membentang dari Pontianak, Kalimantan Barat, hingga Bontang, Kalimantan Timur.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, pembangunan ini bertujuan untuk mengatasi problem-problem bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara yang begitu dilematis. Baik menyoal distribusi maupun terkait keramahan lingkungan.
"Gas bumi merupakan pilihan sumber energi yang lebih bersih dan efisien. Serta ramah lingkungan. Terutama jika dibandingkan dengan BBM dan batubara," ucap Fanshurullah saat mengunjungi Pontianak, Sabtu (15/6/2019).
Dia menerangkan, berdasarkan data energi nasional menunjukkan, saat ini sumber energi minyak bumi (BBM) masih menjadi tumpuan utama masyarakat Indonesia. Yang angkanya mencapai lebih dari 40% diikuti energi batubara yang mendekati 30%. Sementara itu penggunaan gas bumi baru tercatat sebesar 22%.
Baca Juga: Prabumulih Jadi Kota Gas Terbesar di Indonesia
Meski menjadi sumber utama, penggunaan BBM saat ini menjadi dilematis. Akibat harga yang fluktuatif dan akhir-akhir ini cenderung terus naik. Akibatnya, BBM menjadi sumber energi yang semakin tidak efisien.