Kondisi ini, Fanshurullah, kata diperparah dengan problem distribusi di banyak wilayah di Indonesia. Seperti di Indonesia bagian Tengah dan Timur. "Di lain pihak, gas bumi sebagai sumber energi alternatif belum banyak dimanfaatkan," terangnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan kajian ada kelebihan produksi 40 kargo gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) yang belum ada pembelinya. Dengan menggunakan asumsi 1 kargo LNG Tangguh adalah sebesar 137.700 m³ gas alam cair, maka 40 kargo tersebut diperkirakan setara dengan 116.769,6 MMSCF atau 319,9 MMSCFD.
"Jika (rencana) ini disepakati, maka akan terwujud green energy di Kalimantan. Dengan mengalihkan kebutuhan listrik dari batu bara dan diesel ke gas bumi," ujarnya.
Nantinya, jaringan pipa gas sepanjang 1.732 KM ini akan melalui empat daerah di Kalbar. Yakni, Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang.
"Untuk ke depannya, tentu ada peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat rumah tangga, melalui jaringan gas kota," ucapnya.
Baca Juga: Siapapun Presidennya, SKK Migas Pastikan Program Jaringan Gas Kota Berlanjut