Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pilpres dan THR, Penjualan Ritel Menggeliat Selama Lebaran

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 18 Juni 2019 |16:50 WIB
Pilpres dan THR, Penjualan Ritel Menggeliat Selama Lebaran
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut penjualan ritel pada Ramadan mengalami pertumbuhan yang cukup positif. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya Tunjangan Hari Raya (THR), gaji ke-13 dan juga Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu).

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, untuk pertama kalinya industri ritel mengalami pertumbuhan double digit selama lima tahun berturu-turut. Dirinya optimis hingga akhir tahun, pertumbuhan indsutri ritel bisa berada diangka 10-11%.

“Ini pertama kali dalam lima tahun terakhir kita menyentuh angka pertumbuhan double digit pertama yakni 10% kita prediksi,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Toko Ritel Sekitar Aksi Demo 22 Mei Ditutup

Adapun yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ritel adalah sektor pangan dengan 55%. Sedangkan 45% sisanya kontribusi dari sektor non pangan.

“Peningkatan signifikan, jadi Lebaran ini dalam transaksi memang terbesar tetap pangan memegang peranan sekitar 55% dibanding non pangan 45%,” jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya memberikan apresiasi penuh kepada pemerintah yang telah menggairahkan kembali sektor ritel. Insentif berupa THR dan gaji ke-13 ini sudah terbukti dua tahun beruntun berhasil menggairahkan sektor ritel.

“Kita menyambut baik, apa yang terjadi di Llebaran kemarin artinya setiap Lebaran sejak 2018 sudah terjadi peningkatan yang signifikan,” jelasnya.

Baca Juga: Daftar Mal hingga Gedung Perkantoran yang Tutup

Asal tahu saja, pada 2018, pemerintah juga mengucurkan THR dan gaji ke-13 secara bersamaan kepada PNS pada 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung dana sebesar Rp300 triliun dikucurkan pemerintah demi menggairakan konsumsi.

“Karena kita tahu sejak 2018 dikucurkannya THR bagi TNI pensiunan Polri, pensiunan dan gaji ke-13 atau sekitar Rp300 triliun itu hampir memberi impact pada konsusmsi,” kata Roy.

Ditambah lagi, lanjut Roy, pada tahun ini ada dua evet besar demokrasi yakni Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden. Peristiwa Pilpres ini hampir mirip dengan 2014 ketika itu konsumsi langsung bergairah.

“Dan plusnya lagi tahun ini adanya pesta demokrasi. Dan kita tahu mengulang 2014, di 2019 awal di awal ketika pesta demokrasi berlangsung itu terjadi peningkatan transaksi. Orang harus lebih kan pembelanjaan makanan minuman kemudian pembesaran pakaian untuk seragam dan sebagainya,” kata Roy

“Terjadi geliat ekonomi ketika pesta demokrasi ujungnya berimpact pada ritel. Jadi adanya pesta demokrasi dengan Ramadhan lebaran itu sangat membantu mendukung dari konsumsi rumah tangga menutup tahun ini,” imbuhnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement