"Ini baru akan berakhir kalau salah satu menyatakan tidak sanggup lagi. Itu bisa saja terjadi salah satu, tinggal dua pemain. Bukan tidak mungkin," katanya.
Baca Juga: Diskon Tarif Ojek Online Batal Diatur, Begini Respons Pengusaha
Oleh karena itu lanjut Harryadin, regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk kembali fokus mengatur perang tarif diskon ini. Jangan sampai aturan mengenai tarif ini baru keluar ketika salah satu pemain sudah mati.
"Sehingga benar-benar harus menjadi fokus regulator. Karena pasar Indonesia satu-satunya di Asia Tenggara yang masih sehat. Kalau sudah tidak sehat lagi benefitnya enggak ada," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)