Selain pertumbuhan penjualan dan pelanggan, PLN juga berhasil meningkatkan kinerja operasi melalui penurunan biaya sewa pembangkit. Dengan beroperasi nya Gardu Induk (GI) khususnya di daerah Sumatera dan Kalimantan, PLN berhasil menghemat Rp667 miliar dari efisiensi biaya sewa pembangkit.
Selain dari biaya sewa, volume pemakaian BBM untuk pembangkit pun turun sebesar 98 ribu Kilo Liter (KL) dibandingkan pemakaian pada April 2018, harga rata-rata pun mengalami penurunan dari Rp11.058 per liter menjadi Rp8.835 per liter. Disamping itu, perseroan juga berhasil menurunkan biaya pemeliharaan sebesar Rp183 miliar.
Baca Juga: PLN Didorong Kembangkan Listrik Energi Terbarukan
Membaiknya kinerja perusahaan juga ditopang oleh penguatan kurs mata uang rupiah dan penurunan harga ICP (Indonesian Crude Price).
PLN terus melakukan efisiensi pada komponen biaya operasi yang berada dalam kendali perusahaan, sehingga kondisi keuangan tetap terjaga. Dampak positif ini merupakan hasil dari berbagai upaya efisiensi seperti pengurangan konsumsi BBM, pengurangan biaya sewa beberapa pembangkit, peningkatan efisiensi operasi pembangkit sehingga konsumsi energi per kWh PLTU Batubara dapat ditekan, serta melakukan zonasi untuk menghemat ongkos transportasi batu bara.
(Dani Jumadil Akhir)