BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mewacanakan pusat ekonomi baru di wilayah utara Kota Bogor, Jawa Barat. Wacana tersebut dilakukan untuk pemerataan pengembangan di kota hujan.
"Wacana ini sudah saya sampaikan pada 2014 setelah saya dilantik, dan sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini sesuai dengan penerapan zonasi di Kota Bogor," kata Bima, Kamis (27/6/2019).
Baca Juga: Bogor Punya Batik Khusus PNS
Bima menyebut, Kota Bogor akan terbagi beberapa zonasi seperti zonasi pelayanan, pemerintahan, dan pemukiman. Salah satunya di wilayah Bogor Utara khususnya Kelurahan Kedung Halang yang akan diproyeksikan sebagai pusat perniagaan baru.
"Sesuai RPJMD itu wilayah perdagangan, pelayanan jasa, dan permukiman intinya multifungsi. Jadi bukan pemindahan pusat kota, tetapi hanya aktivitas perdagangan dan bisnis yang di sana," jelasnya.

Selain untuk pemerataan pengembangan, wacana tersebut juga dilakukan karena saat ini pihaknya sudah memperketat izin pendirian bangunan di seputaran Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor.
"Sudah lima tahun izin di kawasan itu diperketat, saya tidak pernah menandatangani izin pendirian hotel dan lain-lain. Angkot pun diperketat, kalaupun ada bangunan baru itu sisa masa lalu," tegas Bima.
Baca Juga: Pemkot Bogor Fokus Bangun Trotoar di Jalan Protokol
Dengan begitu, dalam waktu dekat ini wilayah utara Kota Bogor akan menjadi pusat ekonomi baru dan jika hal itu terwujud, rencana pembangunan Lintasan Rel Terpadu (LRT) juga akan bergeser ke sana.
"Jadi di sana multifungsi, ada perdagangan, jasa, permukiman. Semua sudah lewat kajian, bukan saya yang milih, tetapi sudah ada di RPJMD," tutup Bima.