Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kas Tak Cukup, Jababeka Akui Berpotensi Gagal Bayar Utang

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2019 |21:54 WIB
Kas Tak Cukup, Jababeka Akui Berpotensi Gagal Bayar Utang
Foto: Reuters
A
A
A

Budianto menyatakan, pergantian ke manajemen perusahan yang baru akan ditetapkan satu bulan usai RUPST berlangsung. Hingga sampai saat itu, pihaknya belum bisa memutuskan apakah akan menempuh opsi buyback, sebab selain mempertimbangkan kondisi kas, juga harus mendapat persetujuan atau legal approval dari pemegang obligasi.

"Kami belum bisa mengambil sikap, masih menunggu legal approval, tapi dilihat dari kondisi sekarang tentu tidak (memungkinkan untuk lakukan buyback)," katanya.

Kendati demikian, Budianto mengakui, jika ke depan pergantian direksi baru berlaku, dan mengharuskan KIJA memenuhi kewajiban buyback notes, hal ini tentu akan membuat posisi perusahaan berada dalam keadaan lalau atau default.

"Default (tentunya kalau harus memenuhi kewajiban buyback itu). Jadi kalau ini konfirmasi (direksi berganti), kita lakukan pertemuan dengan kreditur untuk menjelaskan kalau ini bukan kehendak kita, bukan salahnya direksi, ini kondisi yang tiba-tiba," katanya.

Oleh sebab itu, penyampaian kepada publik soal kondisi perusahaan yang berpotensi mengalami default merupakan peringatan kepada publik sebagai perusahaan terbuka.

"Kita tahu akan ada kejadian ini, karena itu kita memberikan informasi terlebih dahulu (kepada para pemegang saham). Hingga saat ini, ini belum suatu kepastian (default), baru potensi. Ini warning ke publik," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement