Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terbesar dalam Sejarah, Otoritas AS Gagalkan Penyelundupan 20 Ton Kokain Diduga Milik JP Morgan

Fakhri Rezy , Jurnalis-Jum'at, 12 Juli 2019 |11:02 WIB
Terbesar dalam Sejarah, Otoritas AS Gagalkan Penyelundupan 20 Ton Kokain Diduga Milik JP Morgan
MSC Gayane (Forbes)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Federal di Philadelphia menyita hampir 20 ton kokain yang bernilai sekira USD1 miliar dari sebuah kapal bulan lalu. Kapal tersebut diduga didanai dari aset manajemen JP Morgan.

Kapal yang bernama MSC Gayane membawa 19,76 ton kokain bila diperkirakan sekira USD1,3 miliar. Disita di terminal Kelautan Packer di Philadelphia pada 17 Juni 2019.

 Baca juga: Butuh Waktu Panjang Yakinkan Kemenkeu Mau 'Rujuk' dengan JP Morgan

Kapal tersebut dioperasikan oleh Mediterranean Shipping Company yang berbasis di Swiss, tetapi dibiayai oleh dana strategi transportasi yang dijalankan oleh aset manajemen JP Morgan.

 JP Morgan

Dari pemeriksaan tersebut, enam anggota awak MSC Gayane telah ditangkap atas tuduhan sengaja dan berkonspirasi untuk memiliki lebih dari 5 kg kokain. Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Kehakiman setempat.

Kapal itu terbang di bawah bendera Liberia, sebuah negara di Afrika Barat, menurut situs web pelacakan kapal MarineTraffic.

 Baca juga: Turun Naikkan Rating Bukti JP Morgan Masih Butuh Indonesia

Hingga saat ini, JP Morgan belum menanggapi perihal tersebut.

Pengacara AS, William McSwain mengatakan dalam cuitannya di akun twitter bahwa jumlah tersebut bisa membunuh jutaan orang. Saat ini, petugas investigasi kriminal menduga ada operasi penyelundupan.

 Baca juga: BI: Wajar JP Morgan Naikkan Peringkat Indonesia

“Ini adalah salah satu penyitaan narkoba terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Jumlah kokain ini dapat membunuh jutaan - JUTAAN orang. Kantor saya berkomitmen untuk menjaga perbatasan kita aman dan jalan-jalan aman dari narkotika yang mematikan, ”tulis tweet itu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement