JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih pada semester pertama 2019 sebesar Rp13,5 triliun. Angka ini tumbuh 11,1% secara tahunan (year on year/yoy) seiring dengan perbaikan kinerja perusahaan.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pencapaian laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85% secara tahunan menjadi Rp44,5 triliun. Selain itu kinerja Bank Mandiri juga didorong oleh penurunan biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 21,28%.
Dari sisi kredit lanjut Hery, kinerja perseroa semakin membaik yang ditunjukkan dengan Non Performing Loan (NPL) gross 2,59%. Angka tersebut turun 54 basis poin (bps) dari tahun lalu.
Capaian ini didorong oleh pertumbuhan bisnis yang lebih sustain ditandai dengan pertumbuhan kredit bank only sebesar 12,1% secara tahunan atau mencapai Rp690,5 trilliun pada Juni 2019.
Penurunan NPL gross yang menjadi 2,59% ini, disebabkan oleh pengendalian manajemen risiko dan perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis. Rasio NPL gross tersebut merupakan angka terendah sejak kuartal III 2015.
"Serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil kami tekan hingga tumbuh terkendali di single digit," ujarnya dalam acara paparan kinerja di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Hery menambahkan, strategi pertumbuhan Bank Mandiri saat ini lebih mengutamakan sustainabilitas jangka panjang, dimana pengukuran kinerja tidak semata-mata diukur dari angka akhir periode atau ending balance, melainkan menggunakan saldo rata-rata atau average balance.