JAKARTA - Aksi korporasi PT Indosat Tbk (ISAT) menerbitkan surat utang senilai total Rp3,38 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp2,59 triliun dan sukuk ijarah sebesar Rp794 miliar mendapatkan respon positif dari pasar.
Pasalnya, permintaan pasar mencapai 1,7 kali dari perkiraan awal yaitu sebesar Rp2 triliun.
“Kami bersyukur atas tetap tingginya kepercayaan pasar terhadap perusahaan melalui minat terhadap penjualan surat utang yang diatas perkiraan. Hal ini menjadi penyemangat bagi manajemen dan perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan serta membangun jaringan yang terbaik untuk melayani pelanggan kami tercinta,” kata Direktur dan CFO Indosat Ooredoo Eyas Assaf seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Pendapatan Naik, Rugi Indosat Turun Jadi Rp292,5 Miliar di Kuartal I
Disampaikannya, perseroan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat yaitu pemegang obligasi dan sukuk ijarah Indosat, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai wali amanat, para penjamin pelaksana emisi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atas dukungan dan kerjasamanya.
Perseroan pernah bilang, sebagian atau seluruh dana yang dihimpun perusahaan melalui penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar utang ke beberapa bank. Pertama, pinjaman perseroan dari PT Bank CIMB Tbk. senilai Rp200 miliar. Kedua, pinjaman dari PT Bank Permata Tbk. senilai Rp900 miliar. Ketiga, pinjaman PT Bank HSBC Indonesia senilai Rp640 miliar. Keempat, pinjaman dari JPMorgan Chase Bank senilai Rp300 miliar.
Baca Juga: Indosat Siapkan Belanja Modal Rp30 Triliun di Tahun Ini
Kelima, pinjaman dari PT Bank ANZ Indonesia senilai Rp250 miliar. Terakhir, sukuk ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp61 miliar dan obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Seri B Tahun 2016 sebesar Rp228,15 miliar atau tepatnya Rp228.154.270.020.
Kemudian dari penerbitan sukuk, perusahaan pun akan menggunakan dana yang dihimpun untuk membayar beberapa pinjaman yang dimiliki perseroan berupa obligasi berkelanjutan I tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp791,59 miliar atau tepatnya Rp791.591.994.742. Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II tahun 2019 terdiri dari 4 seri.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan dana USD2 miliar atau sekitar Rp30 triliun untuk pembiayaan ekspansi dalam tiga tahun ke depan. Di mana tiga tahun itu dimulai dari 2019 ini dengan total USD2 miliar dan komitmen sebesar itu karena perusahaan menilai tiga tahun cukup menyakinkan.
(Dani Jumadil Akhir)