JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan adanya penurunan produksi karet secara nasional sebanyak 15% pada tahun 2019. Hal ini dikarenakan adanya penyebaran penyakit Gugur Daun Karet (GDK) akibat jamur Pestalotiopsis sp.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kasdi Subagyono Kementerian Pertanian mengatakan, pada tahun lalu produksi karet nasional sebesar 3,76 juta ton, maka dengan penyakit tanaman tersebut membuat penurunan produksi karet sebesar 15% di tahun ini.
"Prediksi kemungkinan turun (produksi nasional), tapi jumlah pastinya belum tahu. Diprediksi secara nasional kurang lebih 15%," ungkapnya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
 Baca Juga: Ekspor Karet RI Dibatasi Hanya 941.791 Ton
Kasdi menyebut, serangan penyakit tanaman ini setidaknya sudah menyebar di 381,9 ribu hektare (ha) perkebunan karet, berdasarkan data per 16 Juli 2019. Perkebunan ini menyebar di enam provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Ini diprediksi penyakitnya masih bisa menyebar lebih luas lagi," katanya.
 Baca Juga: Indonesia Kurangi Ekspor Karet 98.160 Ton
Meski demikian, Kasdi menekankan, kondisi ini masih bisa diantisipasi oleh pemerintah. Salah satunya dengan melakukan fogging atau pengasapan terhadap pohon karet.
"Upaya pemerintah untuk pengendalian itu dengan prinsip proteksi tanaman, khusus untuk cendawan sudah dilakukan, seperti fogging," jelasnya.