Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Garuda Rugi Rp5 Triliun dalam 2 Tahun Gara-Gara Tiket

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 24 Juli 2019 |22:07 WIB
Curhat Garuda Rugi Rp5 Triliun dalam 2 Tahun Gara-Gara Tiket
Foto: Pesawat Garuda Indonesia (Okezone)
A
A
A

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda Managing Director of Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, komponen harga tiket bukan hanya tarif batas melainkan ada pajak, asuransi, dan airport tax. Artinya untuk menjual tiket murah harus ada penyesuaian dengan harga harga di atas.

"Kalau ilustrasi Bandara Soekarno Hatta Terminal 2 domestik, seandainya tiket kami Rp800 ribu, PPN Rp80 ribu, IWJR tambah PSC Rp85 ribu sehingga total Rp970 ribu," ungkapnya.

Menurutnya, beban Lion Air meningkat terutama sejak dolar menguat mulai tahun 2013. Apalagi, biaya komponen Lion Air sebagian menggunakan mata uang asing.

"Memang asal muasal sejak 2013 dolar angka tidak save bagi industri, save margin di Rp11 ribu, sejak 2013 (dolar) Rp13 ribu, Rp14 ribu, Rp15 ribu. Semua komponen cost yang menggunakan mata uang asing masih 50%, paling tinggi di pesawatnya sendiri," jelasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement