JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku siap membuka peluang untuk ikut masuk dalam bisnis mobil listrik. Hal tersebut menyusul sudah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang mobil listrik.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan, perseroan kini tengah memikirkan langkah bisnis baru untuk menghadapi masalah modernisasi layanan kepada pelanggan atau customernya. Salah satunya adalah dengan cara melakukan pendekatan dan juga mencoba memberikan apa yang costumer butuhkan.
 Baca juga: Perpres Mobil Listrik Tunggu Disahkan di Kemenkumham
"Saat ini Pertamina sedang berpikir keras, yang pertama adalah managing customer atau mendekatkan diri ke customer. Karena ke depan siapa yang menguasai customer dialah yang bisa menguasai bisnis," ujarnya saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Â
Apalagi menurutnya saat ini mulai datang tren baru yakni kendaraan listrik. Menurutnya, kendaraan listrik dianggapnya paling membahayakan aspek bisnis utama perseroan.
 Baca juga: Ada Tugas Khusus, Menperin Bocorkan Perpres Mobil Listrik
Mas'ud lantas membandingkan perkembangan kendaraan listrik di China yang saat ini begitu pesat. Oleh karena itu menurutnya, perseroan berpikir untuk ikut masuk ke dalam bisnis kendaraan listrik ini.
Sebagai salah satu contohnya di China ada sekitar 2,7 juta kendaraan listrik hari ini. Angka tersebut mengalami kenaikan terus dari 4,7 juta dari kendaraan listrik di dunia, di China sekitar 2,7. China.
 Baca juga: Mobil Listrik Berpotensi Gantikan Kendaraan BBM hingga B20
"Sementara tren itu (mobil listrik) di China luar biasa dahsyatnya. Bahkan penjualan minyak di sana di Petrochina itu tidak tumbuh, sementara marketnya tumbuh," ucapnya