JAKARTA – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pejabat negara harus lebih efisien dalam penggunaan anggaran.
Efisien penggunaan anggaran yang dimaksud dengan tidak perlu lagi studi banding ke luar negeri. Sebab, hanya dengan menggunakan smartphone, semua informasi dapat diakses.
Baca Juga: Sambil Tunjuk Smartphone, Jokowi Singgung untuk Apa Studi Banding Jauh-Jauh ke Luar Negeri
Bima mengatakan bahwa dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih, banyak informasi yang bisa di akses hanya hanya menggunakan gawai yang terhubung dengan internet sehingga kegiatan studi banding bisa diefisiensikan agar tidak terjadi lagi pengeluaran anggaran yang semakin besar.
“Sekarang kan, untuk mengetahui tidak harus datang. Bisa googling saja kecuali kalau ada hal-hal yang tidak bisa didapatkan dari Google atau dianggap rahasia untuk dipublikasi ke dunia maya itu memang harus ketemu orangnya," kata Bima ditemui di Kantor BKN Pusat, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Baca Juga: Menko Darmin: Tidak Perlu Lagi Studi Banding ke Luar Negeri
Bima menambahkan, jika memang harus studi banding ke luar negeri, tidak perlu banyak pejabat negara yang ikut serta. Hal ini kata Bima dapat mengefisienkan anggaran.
"Tapi itu juga tidak terlalu banyak. Nah itu yang harus dihitung efisiensi dari anggaran terhadap benefit yang diterima. Jadi itu harus wise,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kebiasaan studi banding ke luar negeri yang dilakukan para pejabat negara. Lantaran, kunjungan tersebut membutuhkan anggaran yang besar, oleh sebab itu para pejabat perlu melakukan efisiensi.
"Saya ingatkan kepada jajaran eksekutif agar lebih efisien," kata dia di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Jumat kemarin.

Menurutnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, segala informasi dengan mudah didapatkan. Sehingga tak perlu lagi sering-sering melakukan studi banding ke luar negeri.
"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smartphone kita," ujar Jokowi sambil menunjukkan gawainya.
(Dani Jumadil Akhir)