JAKARTA - Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mencatat belum ada investor yang berminat melakukan investasi di Ibu kota baru, Kalimantan Timur. Hal ini dipantau melalui Online Single Submition (OSS).
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Husen Maulana mengatakan bahwa pihaknya belum melihat investor melakukan investasi di Kalimantan Timur melalui perizinan invetasi melalui digital atau Online Single Submition (OSS). Di mana saat ini investor masih cenderung menanamkan investasi di luar Kalimantan Timur.
Baca juga: Viral Tokoh Pewayangan Semar dan Ibu Kota Baru di Kalimantan
"Kelihatanya belum ya. Belum kelihatan kalau minat investor ke arah sana (Kalimantan Timur). Apabila di media-media sudah kelihatan mungkin ada investor yang tertarik untuk membangun infrastruktur di sana," ujar Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Husen Maulana di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).
Menurut dia, tren investasi di tahun 2019 pasti akan meningkat di banding 2018 yang ada kendala-kendala. "Salah satunya perang dagang antara China dan AS," ungkap dia.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ini Sederet PR Jakarta yang Harus Dibenahi
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memperkirakan anggaran tahap awal pembangunan infrastruktur ibu kota baru mencapai Rp865 miliar. Pembangunan infrastruktur ibu kota baru akan dimulai pada 2020.
"Jadi untuk program ibu kota, kita mulai paling cepat pertengahan tahun depan. Dan kami sedang menghitung kebutuhan uang muka," ujar Basuki dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR Jakarta.
(Rani Hardjanti)