 
                JAKARTA - Kilang minyak Arab Saudi akhir pekan lalu diserang oleh drone. Hal ini membuat kemunduran besar dalam geopolitik dunia.
Kegagalan dalam pembicaraan perdamaian Amerika Serikat dengan kelompok Taliban di Afghanistan, berlanjutnya ketidakpastian mengenai Korea Utara, dan kemungkinan konflik militer besar melibatkan Iran semakin mempersuram ramalan tentang keadaan masa depan.
Baca juga: Arab Klaim Pasokan Pulih, Harga Minyak Anjlok 6%
Chief Economist DBS Taimur Baig mengatakan, serangan drone tersebut dapat memengaruhi 50% produksi minyak Arab Saudi. Namun, perbaikan serta pemanfaatan persediaan minyak akan mencegah krisis pasokan secara langsung.
"Pengaktifan cadangan strategis Amerika Serikat dan langkah anggota lain OPEC untuk meningkatkan produksi juga membantu keadaan pasokan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (18/9/2019).