PONTIANAK - Persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dianggap lebih efektif diatasi dengan upaya memperkuat pencegahan daripada upaya penanganan seperti yang selama ini dilakukan.
Baca Juga: Asap Karhutla Masih Pekat, PNS Hamil dan Sekolah di Jambi Diliburkan
Apalagi permasalahan karhutla cukup kompleks, selain disebabkan perilaku dan kepentingan banyak pihak juga dipengaruhi faktor iklim di Indonesia.
"Salah satu solusi yang paling efektif adalah mewajibkan upaya pencegahan kebakaran secara komprehensif. Ini harus dilaksanakan oleh masyarakat, korporasi, dan pemerintah sebagai pengawas," kata Guru Besar Ilmu Tanah dan Lingkungan Universitas Tanjungpura Profesor Gusti Z Anshari, Senin (23/9/2019).
Baca Juga: Warga Jambi Tak Perlu Panik Soal Langit Merah karena Karhutla
Selama ini pendekatan penanganan karhutla masih ad hoc dan program pencegahannya belum masif. Termasuk di lahan gambut yang kerap menjadi sorotan ketika terjadi karhutla.
Anshori berpendapat upaya restorasi gambut yang telah dilakukan dalam kurun sekitar 3 tahun belakangan merupakan langkah tepat. Sudah ada upaya manajemen air yang memastikan air tersedia sepanjang tahun dan saat musim kering kelemaban gambut tetap terjaga.
"Hanya, wewenang supervisinya belum seluas lahan gambut yang ada di Indonesia. Sebab, restorasi lahan gambut harus terus didukung dengan kegiatan pencegahan terfokus dan terkoordinasi dengan baik," ujarnya.