ARGENTINA - Argentina sebagai negara dengan tingkat kehidupan romansa yang tinggi harus mengurangi biaya terpentingnya, yaitu kontrasepsi. Hal ini imbas dari resesi yang kian melilit perekonomian negara tersebut.
Ekonomi yang resesi membuat terjadinya devaluasi mata uang yang tajam dan inflasi yang menyakitkan. Hal ini membuat penjualan kondom dan pil KB turun.
Baca juga; Peso Argentina Anjlok 15%, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Melansir Reuters, Argentina, Senin (23/9/2019), ekonomi Argentina diperkirakan akan menyusut 2,6% tahun ini, belum lagi pertarungannya melawan inflasi tahunan yang lebih dari 50%. Mata uang Peso telah kehilangan 2/3 nilainya terhadap dolar sejak awal 2018.
Hal ini membuat impor dan konsumsi harus tertahan. Penjualan mobil, anggur, dan daging dalam negeri juga merosot.
Baca juga: Indonesia-Argentina Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Sumber industri memperkirakan penjualan kondom turun 8% sejak awal tahun dibandingkan dengan 2018, dan telah turun seperempat selama beberapa bulan terakhir karena krisis ekonomi yang memburuk.
Hal ini disebabkan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat kondom, yaitu karet, harus diimpor. Sehingga lemahnya peso memiliki dampak langsung pada harganya. Bahkan, menurut Presiden Kopelco Felipe Kopelowicz, harga bahan baku kondom telah naik 36% sejak awal tahun ini.