JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebut kondisi transportasi di daerah nasibnya begitu memprihatinkan. Beberapa transportasi masal seperti angkot hingga becak kini mulai terpinggirkan keberadaannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, beberapa angkutan masa tersebut kini mulai terpinggirkan dengan keberadaan transportasi online seperti Gojek ataupun Grab. Pasalnya selain harganya yang lebih murah, dengan menggunakan transportasi online juga memudahkan masyarakat untuk berpergian.
Baca Juga: Ojek Online Tumbuh 6 Kali Lipat Dimotori Layanan Antar Makanan
Misalnya untuk menggunakan angkot, biasanya masyarakat harus menggunakan transportasi seperti becak ataupun ojek dari rumahnya. Namun dengan Gojek atau Grab, masyarakat cukup menunggu di rumah saja jika ingin berpergian.
“Banyak angkutan umum di daerah memprihatinkan. Karena tergerus angkutan online dan kendaraan pribadi,” ujarnya dalam acara nota kesepakatan Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Pilot Project Sutrinama dan Indobus di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Ada Pemain Baru di Industri Ojol, Apa Beda Anterin dengan Gojek-Grab?
Oleh karena itu lanjut Budi, pemerintah akan terus memperbaiki dan mengembangkan tansportasi umum yang nyaman dan murah untuk masyarakat, sehingga, transportasi umum tidak kalah bersaing lagi dengan transportasi online seperti Gojek dan Grab.