JAKARTA - Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) menyebut penerbitan obligasi korporasi akan lebih gencar di tahun depan, usai berlalunya tahun pemilu yakni Pilpres 2019. Diperkirakan penerbitan surat utang korporasi akan mencapai Rp155 triliun hingga Rp175 triliun pada 2020.
Baca Juga: Sritex Akan Terbitkan Obligasi Asing Rp3,15 Triliun
Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Wahyu Trenggono menyatakan, proyeksi tersebut berdasarkan siklus sebelumnya yang terjadi pada tahun 2015, usai Pilpres 2014 selesai. Menurutnya, pada tahun politik, perusahaan umumnya tidak berani melakukan ekspansi bisnis karena penuh ketidakpastian.
"Sehingga mereka tidak menerbitkan obligasi untuk mencari pendanaan guna ekspansi. Biasanya yang ada penerbitan obligasi untuk membayar utang jatuh tempo (refinancing)," ujarnya dalam acara diskusi dengan wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga: Terbitkan Obligasi Senilai Rp5 Triliun, BRI Tawarkan Kupon Hingga 8,21%
Pada tahun 2014, tercatat obligasi korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp41,52 triliun, sedangkan penerbitan obligasi sebesar Rp47,52 triliun. Namun pada 2015, penerbitan obligasi langsung meningkat jadi sebesar Rp62,75 triliun, jauh di atas nilai obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp35,87 triliun.
