Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Anjlok di Tengah Pelemahan Ekonomi

Fakhri Rezy , Jurnalis-Rabu, 16 Oktober 2019 |08:44 WIB
Harga Minyak Anjlok di Tengah Pelemahan Ekonomi
Minyak Mentah (Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Harga minyak kembali lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (14/10/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan investor mengkhawatirkan permintaan global yang menurun seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lesu.

Patokan AS, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun USD0,78 menjadi menetap pada USD52,81 per barel. Sementara itu, patokan internasional, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun USD0,61 ditutup pada USD58,74 per barel.

 Baca juga: Harga Minyak Jatuh hingga 2% Tertekan Penguatan Dolar AS

Sehari sebelumnya harga minyak juga jatuh sekitar dua persen di tengah kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah global dapat tetap di bawah tekanan.

 Kilang

Kekhawatiran muncul karena beberapa rincian tentang fase pertama kesepakatan perdagangan AS-China tidak banyak memastikan resolusi cepat untuk pertarungan tarif.

 Baca juga: Kapal Tanker Iran Diserang, Harga Minyak Naik 2%

Pada Jumat 11 Oktober 2019, Washington dan Beijing menjabarkan tahap pertama dari kesepakatan perdagangan dan menangguhkan kenaikan tarif AS minggu ini.

Brent dan WTI naik lebih dari tiga persen minggu lalu, kenaikan mingguan pertama mereka sejak minggu yang dimulai 20 September, karena tanda-tanda kemajuan menuju kesepakatan perdagangan yang akan mendorong permintaan minyak mentah.

Tetapi optimisme bahwa negosiasi perdagangan akan terbukti berhasil memudar, karena China mengindikasikan diskusi lebih lanjut diperlukan dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan putaran tarif impor berikutnya China masih akan mulai berlaku pada 15 Desember jika kesepakatan belum tercapai saat itu.

Sementara itu para investor juga mencerna perkiraan penurunan pertumbuhan ekonomi global oleh IMF. Di mana dipatok pada 3% untuk 2019 yang merupakan laju paling lambat sejak krisis keuangan global.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement