Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasca-Pelantikan Jokowi, Apa IHSG Bakal Terus Menguat?

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 21 Oktober 2019 |06:12 WIB
Pasca-Pelantikan Jokowi, Apa IHSG Bakal Terus Menguat?
Ilustrasi Pergerakan IHSG Menguat. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

Democratic Unionist Party (DUP), sekutu utama pemerintahan Johnson, menyatakan akan menentang kesepakatan itu karena "bisa merusak" Good Friday Agreement (GFA), gencatan senjata hukum yang memulihkan perdamaian di perbatasan antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia. Gonjang ganjing Brexit masih akan mewarnai pasar.

Data ekonomi China yang keluar pekan lalu juga tidak terlalu baik. GDP China hanya tumbuh 6,0 persen (YoY), lebih rendah dari perkiraan sebesar 6,1%. China diperkirakan akan segera mempercepat stimulus dalam 1-2 kuartal ke depan jika ingin memenuhi target pertumbuhan ekonomi antara 5,5% dan 6% pada tahun selanjutnya.

Perang dagang China dan AS telah membebani perekonomiannya. Diketahui pertumbuhan ekonomi China di kuartal terakhir sebesar 6,2% merupakan terendah dalam 27 tahun terakhir. Stimulus dari China akan menjadi berita yang positif bagi pasar.

Dari dalam negeri terdapat jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan di Rabu - Kamis, 23 - 24 Oktober. Melihat rapat Fed masih akan di adakan di akhir Oktober, kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga.

IHSG dalam sepekan ke depan berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.143 sampai 6.099 dan resistance di level 6.201 sampai 6.318” tutupnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement