JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah resmi memperkenalkan susunan Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah wajah baru dan lama pun menghiasi jajaran kabinet di pemerintahan Jokowi periode kedua.
Salah satu yang berada di dalam wajah lama yaitu Sri Mulyani. Dirinya kembali menjabat menjadi Menteri Keuangan di Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju
Baca Juga: Pernah Dituding 'Menteri Pencetak Utang', Begini Reaksi Sri Mulyani ke Prabowo
Pada Rabu 23 Oktober 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan serah terima memori jabatan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) usai mengikuti pelantikan di Istana Kepresidenan.
Oleh karena itu, Okezone telah merangkum fakta-fakta mengenai Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (24/10/2019).
1. Sri Mulyani Punya Kekayaan Rp46,6 Miliar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Sri Mulyani Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2019). Nama Sri Mulyani Indrawati kembali hadir dalam jajaran kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
Melihat laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN), Jakarta, Senin (21/10/2019), Sri Mulyani Indrawati memiliki total kekayaan Rp46,6 miliar. Sri Mulyani mempunyai harta tak bergerak yang berupa tanah dan bangunan. Adapun total tanah dan bangunan tersebut senilai Rp37,9 miliar.
Baca Juga: Banyak Menteri Ekonomi dari Parpol, Ini Komentar Sri Mulyani
Sri Mulyani juga memiliki surat berharga senilai Rp12 miliar. Sedangkan untuk harta lainnya, tercatat senilai Rp56 miliar. Dirinya juga memiliki utang dari total kekayaannya senilai Rp9,9 miliar.
2. Utang Jadi PR Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati dipastikan melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah pekerjaan rumah (PR) pada periode pemerintahan sebelumnya menjadi hal yang harus diselesaikan Sri Mulyani.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, setidaknya ada persoalan utang pemerintah yang perlu diperbaiki Sri Mulyani dalam lima tahun ke depan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan posisi utang pemerintah hingga akhir Agustus 2019 mencapai Rp4.680,1 triliun atau setara 29,80% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, yang menjadi kekhawatiran dalam utang bukanlah sekedar menjaga rasionya berada di bawah 60% terhadap PDB. Tetapi soal pertumbuhan utang tiap tahunnya tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
3. Lanjut Jadi Menkeu, Sri Mulyani Serah Terima Memori Jabatan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan serah terima memori jabatan di Kemenketerian Keuangan (Kemenkeu) usai mengikuti pelantikan di Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menunjuk Sri Mulyani untuk kembali menjabat di posisi yang sama pada periode kedua pemerintahannya.
Sri Mulyani nampak hadir mengenakan sanggul yang dipadukan dengan kebaya berwarna emas dan balutan kain berwarna coklat. Dirinya nampak didampingi sang suami, Tonny Sumartono yang nampak mengenakan setelan jas berwarna hitam.
"Tentu kita semua tahu yang ditunjuk untuk menjadi Menteri Keuangan adalah menteri yang sama. Memang ada semacam sense keberlanjutan, tapi itu tidak menutup kenyataan bahwa periode baru dimulai," ungkap Sri Mulyani dalam sambutannya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
4. Bareng Prabowo di Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani: Enggak Apa-Apa Kan Kita Kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan nama-nama menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju. Ada nama Prabowo Subianto yang menjadi Menteri Pertahanan dan Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan.
Sebelumnya dua tokoh ini sempat berseteru perihal utang negara. Lalu mereka akan bekerjasama dalam Kabinet Indonesia Maju. Bagaimana tanggapan Sri Mulyani?
"Ya enggak apa-apa kan kita kerja," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
5. Sri Mulyani Siap Pacu SDM Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani siap mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kita sesuai dengan bapak Presiden, kita terus dukung apa yang disampaikan Beliau. Penekanannya kepada SDM,” kata Sri Mulyani di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Dengan demikian, dengan fokus kepada SDM, maka seluruh seluruh program peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan hingga ketenagakerjaan menjadi sesuatu yang penting. Begitu juga dengan upaya meningkatkan skill SDM, kesehatan hingga pengentasan kemiskinan.
“Tentu kami mendukung apa yang dilakukan oleh kementerian-kementerian terkait,” jelas dia.
6. Jabat Menkeu Lagi, Sri Mulyani Tahan Tangis
Suasana haru meliputi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ketika Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasih untuk dukungan yang diberikan setiap pihak kepada dirinya. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan usai Serah Terima Memori Jabatan Menteri Keuangan.
Rasa haru Sri Mulyani tak terbendung saat mengungkapkan terimakasih pada sang suami, Tony Sumartono. Dengan suara parau bahkan sempat tercekat karena menahan tangis, wanita yang akrab disapa Ani itu menyampaikan apresiasinya kepada Tony.
Menurut Ani, Tony selalu setia mendampingi dirinya selama tiga tahun dia menjabat Menteri Keuangan di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia memang masuk dalam pemerintahan Jokowi sejak Juli 2016.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan suami saya. Dalam 3 tahun ini terus menerus menjaga dan mendampingi saya sebagai istri dan manusia biasa," ungkapnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
7. Banyak Menteri Ekonomi dari Parpol, Ini Komentar Sri Mulyani
Susunan Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ternyata banyak diisi oleh tokoh partai politik (parpol). Utamanya di jajaran kabinet menteri bidang ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, tak masalah dari latar belakang apa para partner kerjanya berasal, asalkan bisa bekerjasama dengan baik. Lantaran, Jokowi juga sudah memeberikan arahan yang jelas terkait program prioritas yang harus dikerjakan oleh kabinet.
"Memang banyak kabinet yang terdiri dari mantan jenderal, ketua partai, atau politisi, tapi kita tetap bekerjasama dengan baik. Jadi mindset kami adalah untuk kerjasama," jelas Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
(Dani Jumadil Akhir)