"Pernyatan ini dinilai sebagai indikasi Fed tidak akan agresif menurunkan suku bunga pada quartal ke depan. Seperti prediksi kami minggu lalu bahwa pasar sudah mengetahui bahwa Fed akan menurunkan suku bunga ke tiga kalinya, tetapi pernyataan pejabar Fed terkait peluang penurunan bunga kedepannya akan mempengaruhi pergerakan pasar," ujarnya.
Di benua Eropa, lanjutnya, Ketidakpasatian Brexit masih menjadi sentiment di pasar. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan Inggris dapat meninggalkan UE kapan saja sebelum 31 Januari, asalkan PM Boris Johnson dapat memperoleh persetujuan Brexit dari Parlemen.
Perjalanan masih panjang karena PM Inggris mendapat penolakan dari Perlemen. Hal ini mendorong PM Inggris Boris Johnson meminta persetujuan dari Parlemen untuk menggelar pemilu dini pada 12 Desember demi memecahkan kebuntuan Brexit.
"Negosiasi Brexit yang tidak positif menjadi sentimen negative di pasar," ujarnya.
(Fakhri Rezy)