Dia menambahkan, masalah lainnya adalah tingkat kepercayaan dari pihak perbankan kepada para pengusaha swasta, yang kerap meminta aspek penjaminan dengan dinilai sangat besar.
"Meskipun cukup dipahami bahwa tujuan pihak perbankan tersebut adalah demi meminimalisir risiko kredit. Tapi kami menilai jika hal itu kerap berlebihan dalam praktiknya di lapangan," ujar dia.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit di bulan Mei 2019 sebesar 11,05% year-on-year (yoy), sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah juga masih terjaga di level 2,61% di bulan Mei. Meski di beberapa sektor tercatat mengalami kenaikan, NPL di bawah 5% masih termasuk kategori sehat. Sektor konstruksi misalnya, NPL di bulan Mei tercatat sebesar 3,79% dibandingkan posisi akhir 2018 sebesar 3,14%.
(Fakhri Rezy)