JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencurigai adanya desa-desa baru yang tidak berpenduduk alias desa siluman. Desa tersebut sengaja dibuat untuk mendapatkan alokasi dana desa dari pemerintah pusat. Apalagi alokasi dana desa setiap tahunnya terus bertambah.
Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 menaikan penyaluran dana desa. Dana desa 2020 dialokasikan sebesar Rp72 triliun atau naik sekira Rp2 triliun dibanding tahun ini sebesar Rp70 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani Bakal Investigasi 'Desa Palsu' yang Incar Dana Desa
Besarnya dana desa itu sepertinya membuat orang-orang tergiur untuk mendapatkannya. Hal ini yang membuat Sri Mulyani memutuskan untuk melakukan investigasi "Desa Siluman".
Berikut beberapa fakta terkait desa siluman yang tengah ramai diperbincangkan, Rabu (11/6/2019):
1. Sri Mulyani Endus Ada yang Tidak Beres dengan Alokasi Dana Desa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, akan mengambil langkah investigasi terkait adanya fenomena 'desa palsu' yang bermunculan untuk mendapatkan alokasi dana desa dari pemerintah pusat. Menurutnya desa palsu itu hanya nama yang bahkan penduduknya saja tidak ada.
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan fenomena ini diketahuinya setelah terbentuknya Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun pembentukan kabinet dilakukan pada 23 Oktober 2019 lalu.
2. Desa-Desa Baru Bermunculan
Sri Mulyani mengaku akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Untuk bisa mendalami desa-desa baru yang bermunculan tersebut, baik dari mekanisme pembentukannya hingga ke pengurusannya.
Baca Juga: Dana Desa Naik Jadi Rp72 Triliun Lahirkan Entrepreneur Baru
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data pasti dari desa di Indonesia, mengingat seluruh desa akan mendapatkan suntikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya.