Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Skenario Penyelamatan Jiwasraya, Cari Investor hingga Rilis Produk Baru

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 19 November 2019 |15:35 WIB
5 Skenario Penyelamatan Jiwasraya, Cari Investor hingga Rilis Produk Baru
Ilustrasi Asuransi. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya merancang 5 skenario penyelamatan. Di antaranya, pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukan Lembaga Penjamin Polis (LPP).

Kemudian pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre).

Baca Juga: Erick Thohir Serahkan Masalah Tunggakan Jiwasraya ke Kejaksaan

Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko membeberkan, sejak dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya pada akhir 2018 silam, dirinya bersama direksi baru telah berhasil menghimpun dana segar mecapai hampir Rp5 triliun yang diperoleh melalui reaktivasi aset-aset perseroan, hingga pada transformasi produk-produk asuransi tradisional yang selama ini belum dimaksimalkan manajemen lama.

Jiwasraya

Tak ayal, dengan dana segar tadi Jiwasraya pun mampu bertahan sejak tahun lalu hingga beberapa waktu mendatang.

"Tentu saja dengan dana bridging yang terkumpul tadi, Kami memiliki limit. Namun secara pararel kami akan terus menjalankan corporate action yang sudah direncanakan sambil melakukan konsolidasi tim di internal," imbuhnya, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: PPA Masih Tunggu Penugasan Erick Thohir untuk Selamatkan Jiwasraya

Sedangkan saat disinggung mengenai adanya pelaporan Kementerian BUMN ke pihak Kejaksaan Agung terkait dugaan fraud yang dilakukan manajemen lama, Hexana memilih irit bicara dan mengembalikan keputusan tersebut ke pemegang saham.

Dia pun menegaskan bahwa pelaporan terhadap manajemen lama Jiwasraya tidak akan mengganggu jalannya bisnis perusahaan dan upaya penyelamatan Jiwasraya.

"Kalau untuk urusan legal lebih baik ditanyakan langsung ke pihak terkait dan kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Kami profesional yang siap ditempatkan di mana saja untuk menyelesaikan tugas yang diberikan," pungkas Hexana.

Sementara itu, Hexana mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi 2 persoalan serius mulai dari seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).

"Yang harus digarisbawahi bahwa Kami beserta pemegang saham akan terus mencari solusi untuk 2 masalah tadi, dan berjuang untuk nasabah. Jadi Kami percaya bahwa para nasabah akan bersabar ketika mengetahui apa yan sedang dilakukan manajemen bersama pemegang saham," ujar Hexana.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement