JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ambisi untuk membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan. Namun demikian, pemerintah tidak ingin ke depannya selalu mengandalkan utang sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Oleh sebab itu, pemerintah bakal terus mentransformasi kebijakan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak datang dari utang melainkan swasta.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 7%, Ini Syaratnya
"Jadi nantinya sebagian besar pertumbuhan ekonomi kami tidak datang dari utang, tapi lebih dari privat sektor (swasta), sejalan dengan datangnya modal asing ke Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam seminar Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Maka untuk mencapai target tersebut, pemerintah kini memiliki prioritas untuk memperbaiki iklim investasi di Tanah Air. Salah satunya dengan memangkas banyak aturan yang selama ini menghambat proses perizinan dalam berinvestasi.
Terlebih saat ini tengah disiapkan Undang-Undang (UU) Omnibus Law, yang mencakup sektor ketenagakerjaan hingga perpajakan guna mendorong peningkatan investasi.
Menurut Sri Mulyani, dengan strategi tersebut diharapkan Indonesia akan menjadi negara berkembang yang ekonominya tumbuh tinggi dan sehat. Serta juga tetap atraktif atau menarik bagi investor yang akan berinvestasi.
"Lewat perbaikan iklim investasi ini kami berharap bisa menyediakan ruang bagi banyak investor untuk datang ke Indonesia, baik domestik maupun asing, untuk membangun ekonomi bersama kami," ungkapnya.