JAKARTA - Harga avtur di Indonesia masih dinilai terlalu mahal dibandingkan negara lain. Hal ini yang membuat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mencari pesaing PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia avtur.
"Jadi, apabila tidak ada penurunan harga Pertamina. Maka Februari tahun depan kita masukan operator yang lain," kata Budi di DPR.
Baca Juga: Menhub Mau Ajak Swasta Jual Avtur, Menteri ESDM: Mau Enggak di Pelosok
Harga avtur ini pun menjadi menarik untuk dibahas karena Pertamina mengklaim harga jualnya tidak mahal. Berikut fakta-fakta terkait harga avtur yang dirangkum Okezone, Sabtu (30/11/2019):
1. Menhub Ungkap Perbedaan Harga Avtur
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa ada perbedaan harga avtur di Jakarta dengan sejumlah daerah di kawasan Indonesia timur.
"Jadi untuk rentang perbedaannya mencapai 25%, hal itu belum lagi ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Di mana di daerah Manado dan tempat yang lain, lebih mahal lagi," ujarnya.
2. Harga Avtur Indonesia Lebih Mahal dari Singapura
PT Pertamina (Persero) menilai ada beberapa hal yang menyebabkan tingginya harga avtur. Harga avtur itu disebut-sebut sebagai penyebab utama mahalnya harga tiket pesawat.
Baca Juga: Cari Avtur Murah, Garuda Ibaratkan Harga Bakwan Rp1.000 dan Rp500
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, ada beberapa hal yang sebabkan mahalnya harga avtur. Seperti kondisi negara Indonesia merupakan kepulauan.
"Sehingga rantai distribusinya semakin panjang dan berpengaruh pada tingginya harga avtur," ujar dia.