JAKARTA - Jalan Tol Bali Mandara diprediksi tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, lonjakan jumlah kendaraan yang ada di jalan tol ini juga tidak terlalu ada kenaikan yang signifikan.
Baca Juga: Kembangkan Pariwisata, Bakal Ada Pohon Sakura di Pinggir Sungai Citarum
Direktur Utama Jasa Marga Bali Enkky Sasono Anas Wijaya mengatakan, pada saat Natal dan tahun Baru, jumlah pengendara yang melewati jalan tol ini diprediksi hanya sekitar 52.000 kendaraan. Hanya naik sekitar 4.000 jika dibandingkan dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) bisa yang mencapai 48.000 kendaraan.
"Bali enggak terlalu berpengaruh. Ada kenaikan tapi enggak terlalu signifikan. Hari biasa 48.000, paling Nataru 52.000 (kendaraan)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Baca Juga: Tol Bali Mandara Ditutup Sementara pada 15 Desember
Menurut Enkky, puncak kendaraan akan terjadi pada tanggal 28 dan 29 Desember. Pada tanggal tersebut banyak wisatawan yang ingin merayakan Tahun Baru di Pulau Dewata Bali.
"Puncak kendaraan tanggal 28 dan 29. Karena teman-teman di Jawa Timur, Jawa Tengah mulai ke sana. Sekalian turis mancanegara," ujarnya.
Menurut Enkky, meskipun tak ada kenaikan yang signifikan namun pihaknya juga akan menyiapkan mobile reader. Hal ini dilakukan untuk antisipasi adanya kemacetan di Gerbang masuk Tol.
"Kami punya anitisipasi mobile reader. Ini yg akan jemput pengguna jatol untuk mengurangi antrean masuk," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan klinik khusus kesehatan hingga patroli jalan raya (PJR) di jalan tol. Baik klinik maupun PJR akan disiapkan selama 24 jam nonstop.
"Kan 24 jam. 24 jam layanan lalin. Buka klinik khusus laktasi unit kesehatan. PJR juga 24 jam. Disiapkan khusus menyambut Natal," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)