Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

KUR Pertanian Baru Terserap 30%, Penyaluran Akan Diredesain

Vania Halim , Jurnalis-Selasa, 10 Desember 2019 |11:40 WIB
KUR Pertanian Baru Terserap 30%, Penyaluran Akan Diredesain
Staf Khusus Presiden Arif Budimanta. (Foto: Okezone.com/Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan tumbuh hingga mencapai Rp325 triliun pada 2024 mendatang. Untuk memaksimalkan alokasinya, pemerintah bakal mendesain ulang penyaluran KUR.

Diperlukan satu redesain agar alokasi KUR itu lebih ditujukan masuk kepada sektor produksi, karena selama ini lebih masuk alokasi pembiayaannya kepada sektor perdagangan.

Baca Juga: Anggaran KUR Rp190 Triliun, Presiden Jokowi Justru Kritik Perbankan

“Kenapa ke sektor produksi? Karena dalam sektor produksi lah ini kemudian nanti akan memberikan impact perekonomian yang lebih besar,” kata Staf Khusus Presiden, Arif Budimanta, dilansir dari Sekretaris Kabinet, Selasa (10/12/2019).

Arif memberi contoh dalam konteks pertanian hal ini secara perlahan akan dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor-impor produk pertanian, khususnya pangan.

Rupiah

Karena selama ini untuk sektor produksi di bidang pertanian dari alokasi dana KUR yang ada, sejak KUR dibuat, hanya sekitar 30% yang termanfaatkan untuk sektor produksi di bidang pertanian, perburuan, maupun perkebunan.

“Jadi ada redesain KUR,” tegas Arif.

Baca Juga: Bunga KUR Turun, Apa Bisa UMKM Nelayan Meningkat?

Ditambahkan Staf Khusus Presiden itu, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga secara tegas mengatakan, diperlukannya pemikiran yang komprehensif, terutama untuk proteksi terhadap UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) agar benar-benar dilakukan.

“Jangan sampai kemudian dalam globalisasi ekonomi, kUMKM di Indonesia itu menjadi terpinggirkan, sehingga kemudian proteksi terhadap UMKM benar-benar dilakukan,” terang Arif mengutip Presiden Jokowi seraya menambahkan hal ini nanti dapat terlihat juga dalam Omnibus Law, baik Omnibus Law yang terkait dengan penciptaan lapangan pekerjaan atau UMKM.

Sebelumnya Staf Khusus Presiden Arif Budimanta mengemukakan, dua kali Rapat Terbatas tentang UMKM pada Senin (9/12) ini membicarakan apa yang disebut dengan transformasi perekonomian dengan menjadikan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai backbone perekonomian Indonesia.

“Tentu tetap harus bekerja sama dengan usaha besar, kenapa ? karena memang secara jumlah 99 pelaku, 99% pelaku usaha di Indonesia itu didominasi oleh usaha mikro, khususnya, termasuk di dalam itu ada usaha kecil dan menengah,” kata Arif.

Kemudian yang kedua pada sisi instrumentasi juga bicara mengenai KUR, bagaimana UMKM ini berdasarkan bisnis model cluster, kemudian juga dapat berkembang yang didukung oleh sisi, bukan hanya pembiayaan, tetapi juga pemasaran, teknologi, maupun dari sisi manajemen.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement