PURWAKARTA - Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo yang akan mengkaji untuk ekspor benih lobster menuai kontroversi. Pasalnya, di era menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti, hal tersebut justru dilarang karena merugikan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menolak rencana tersebut. Mantan Bupati Purwakarta itu pun menyayangkan kebijakan yang dinilai merugikan tersebut.
Baca Juga: Bakal Buka Ekspor Benih Lobster, Menteri Edhy Siapkan Infrastruktur Pembesaran
"Kami, tidak setuju dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang membuka kran ekspor benih atau baby lobster ke Vietnam. Sebab ekspor yang sempat dilarang itu, malah akan merugikan negara kita," ujar Dedi kepada Okezone, Selasa, Jakarta (17/12/2019).
Dedi tak menampik, jika ekspor memang ada keuntungan ekonominya. Tetapi, sifatnya hanya jangka pendek. Sebab setelah dibudidayakan oleh negara lain, lobster akan kembali re-ekspor ke Indonesia dengan nilai jual lebih tinggi.
Bahkan, jika tak dicegah sejak dini, Indonesia nanti jadi pengimpor lobster dari Vietnam. Sebab, kemungkinan besar Vietnam melakukan rekayasa genetika agar menghasilkan lobster kualitas unggul.
Baca Juga: Fakta Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP, Bukan Ahli Perikanan hingga Siap Mundur
Menurut Dedi, benih yang dijual nantinya akan dihargai murah. Sementara, setelah dibudidayakan dan dikembangkan lobster akan dijual ke Indonesia dengan sangat mahal. Hal itu akan sangat merugikan.
Jadi, pihaknya mengajak untuk menyangi benih lobster ini. Seperti, menyayangi anak sendiri. Apapun yang namanya eksploitasi anak adalah perbuatan buruk. Termasuk pada benih lobster.