JAKARTA – Pasar saham global mengalami kenaikan pada akhir tahun 2019 ini. Menurut Bank Deutsche, pasar saham global menambahkan lebih dari USD17 triliun atau Rp233.878 triliun (Kurs Rp13.757/USD).
Nilai ekuitas global tahun ini dimulai di bawah USD70 triliun atau Rp963.030 triliun, sedangkan sekarang telah melampaui USD85 triliun atau Rp1.169.393 triliun, berdasarkan grafik dari Torsten Slok di CNBC, Rabu (25/12/2019).
Baca Juga: Wall Street Cetak Rekor, Investor Makin Optimistis Perang Dagang Berakhir
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah melakukan pendekatan untuk meningkatkan pendapatan pasar. Bahkan Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuannya tiga tahun lalu dan Bank Sentral Eropa memangkas suku bunganya yang sudah negatif.
Prospek perdagangan global disebut dalam kekacauan sejak pemilihan Donald Trump dan suara untuk Brexit di Inggris.
Di perdagangan Amerika Serikat, Dewan Perwakilan meloloskan kesepakatan Amerika Utara dari administrasi Trump. Di Eropa, kemenangan Boris Johnson memberikan kekuatan untuk mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa.
Walaupun pencapaian besar di pasar dunia masih didominasi oleh AS. Terbukti dari Reli di AS telah meluas, dengan S&P 500, Dow Jones Industrial Average dan Russel 2000 sahamnya naik lebih dari 20% pada tahun ini.
Baca Juga: Pertahankan Rekornya, Wall Street Dibuka Naik Tipis
Perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia juga mengantongi keuntungan yang besar. Seperti Apple dengan keuntungan 80% dan Facebook yang mengalami keuntungan 57% selama tahun ini. Keuntungan-keuntungan perusahaan besar di dunia ini telah mendorong kenaikan pasar saham global.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)