NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir bervariasi, setelah indeks Nasdaq mengakhiri kenaikan dalam 11 hari berturut-turut pada perdagangan Jumat. Tetapi dua indeks utama lain seperti S&P 500 dan Dow menggoreskan rekor penutupan tertinggi.
Dengan hanya sisa dua hari perdagangan untuk tahun ini, indeks S&P 500 telah naik lebih dari 29% selama 2019, atau kenaikan persentase tahunan terbesar sejak 2013. Di antara sektor S&P 500, konsumen, real estat dan utilitas adalah sektor usaha yang kinerja terbaik. Sedangkan rnergi dan material masih menurun.
Baca Juga: Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Menguat Usai Natal
Dow Jones Industrial Average naik 23,87 poin atau 0,08% menjadi 28.645,26. Kemudian S&P 500 naik 0,11 poin menjadi 3.240,02 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 15,77 poin, atau 0,17%, menjadi 9.006,62.
Data perdagangan Jumat menunjukkan keuntungan perusahaan-perusahaan di industri China tumbuh pada laju tercepat dalam delapan bulan. Akan tetapi kelemahan luas dalam permintaan domestik menjadi risiko bagi pendapatan perusahaan tahun depan.
Baca Juga: 10 Perusahaan dengan Kenaikan Kapitalisasi Terbesar, Ternyata Google Bukan No 1
Harapan investor bahwa Amerika Serikat dan China akan segera menandatangani kesepakatan perdagangan Fase 1 telah menambah momentum ke pasar saham menuju tahun 2020.
"Anda mendapat harapan bahwa perjanjian perdagangan Fase 1 ditandatangani pada awal hingga pertengahan Januari," kata Direktur Penelitian Manajemen James Ragan, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2019).