Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjelasan Lengkap Menteri Basuki soal Banjir Jakarta

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 01 Januari 2020 |18:22 WIB
Penjelasan Lengkap Menteri Basuki soal Banjir Jakarta
Banjir Jakarta (Foto: Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberi penjelasan atas terjadinya banjir di wilayah Jabodetabek.

Hal ini setelah dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo meninjau lokasi banjir di Jakarta dan sekitarnya melalui udara.

"Saya sudah melihat beberapa titik yang memang tergenang banjir. Utamanya yang menghambat transportasi, seperti jalan tol, di depan Untar dan kita datangkan pompa. Di sana sudah ada pompa Jasa Marga dari DKI juga sudah minta bantuannya. Mudah-mudahan segera akan surut," ujar Basuki di Monas Jakarta, Rabu (1/1/2020).

Baca Juga: Menteri Basuki, Kepala BNPB hingga Anies Baswedan Tinjau Banjir Jakarta Naik Helikopter

Basuki menambahkan, untuk banjir di Cawang juga sudah mendatangkan pompa agar cepat surut. Sebab, underpass di Cawang juga ikut terendam banjir.

"Setelah banjir ini pasti akan dievaluasi. Terutama yang di Cawang itu. Kemudian ada sembilan titik yang kita awasi sesuai dengan fungsi saya (Kementerian PUPR)," ungkap Basuki.

Menurut Basuki yang perlu diawasi saat terjadi banjir adalah Kali Grogol dan Kali Angke yang berdampak ke jalan tol kemudian ke Kebon Jeruk dan sekitarnya. Di daerah itu terjadi antrean kendaraan yang sangat panjang.

"Ternyata di situ ada rembesan sampai ke jalan tol. Kemudian di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cipinang Melayu, Pulo Mas, Kelapa Gading, Deplu dan Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, lapangan golf Pangkalan Jati dan Setu Babakan," kata dia.

Baca Juga: BNPB: 9 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek

Sementara itu, pihaknya telah menyusuri Sungai Ciliwung dari Cibinong sampai ke Manggarai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti curah hujan yang tinggi.

"Kita bayangkan ya normalnya itu 50 milimeter (mm) hujan normal. Menurut BMKG 50 mm sampai 100 mm itu hujan lebat. Nah yang sampai Kepala BNPB tadi 377 mm. Jadi bisa dibayangkan lebatnya dan itu panjang dari tadi malam sampai pagi. Bukan alasan tapi memang karena curah hujan yang tinggi. Kesiapan kita ada pompa-pompa yang dioperasikan oleh DKI. Udah disiapkan dan pompa-pompa mobile juga sudah," pungkas dia.

 Wara-wiri Warga Pakai Kano saat Banjir Rendam Kawasan Grogol

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement