Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Gandeng Konsultan Jepang dan China buat Proyek Ibu Kota Baru

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 03 Januari 2020 |20:56 WIB
Pemerintah Gandeng Konsultan Jepang dan China buat Proyek Ibu Kota Baru
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memilih menggandeng konsultan dari Jepang dan China untuk terlibat dalam proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Penunjukan keduanya menggeser kandidat konsultan asing asal Amerika Serikat dan Inggris.

"Jadi dari konsultan-konsultan itu, kami lihat dua terbaik. Tadi Pak Menteri Bappenas (Suharso Monoarfa) melihat, beliau lebih cenderung di dua, Jepang dan China," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

 Baca juga: AS, Jepang dan China Mau Bantu Proses Desain Ibu Kota Baru

Menurutnya, konsultan asal Jepang dan China itu sudah bertaraf internasional dalam menggarap sebuah proyek. Para konsultan itu pun akan dilibatkan dalam mendesain pembangunan ibu kota mulai dari persoalan lingkungan hingga arsitekturnya.

 Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut menyebut, keputusan melibatkan konsultan asing dalam pembangunan ibu kota memang diperlukan. Hal ini untuk memastikan kualitas pembangunan ibu kota memang baik, mengingat Indonesia tak memiliki pengalaman yang cukup terkait hal ini.

 Baca juga: Menteri PUPR Pastikan Lokasi Ibu Kota Baru Aman Banjir

"Mereka kan sudah punya pengalaman banyak. Kita juga kan enggak mau ambil risiko dengan salah membangun ibu kota, karena ini bicara 100-200 tahun," katanya.

Luhut pun mengakui akan ada alokasi pendanaan untuk pembayaran jasa konsultan asal Jepang dan China tersebut oleh pemerintah. Menurutnya, anggaran itu bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun dari pendanaan dari asing (sovereign wealth fund).

 Baca juga: Fakta Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Nagara Rimba Nusantara

"Jadi bisa APBN atau dari dana sovereign wealth fund itu untuk bayar konsultan. Kan sovereign wealth fund bisa masuk dari Abudhabi, Jepang, China, AS, Singapura, dan sebagainya," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement