JAKARTA - PT PLN (Persero) terus melakukan pemeriksaan dan pembersihan gardu-gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten. Terpantau hingga pukul 10.00 WIB, 95,5% gardu distribusi terdampak banjir telah menyala.
Dari total 6.318 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.036 Gardu distribusi, atau 95.5% gardu dan sisa 282 gardu distribusi masih dipadamkan sementara demi keamanan warga.
Baca Juga: Banjir Jabodetabek Bikin Harga Cabai Naik, Ini Daftar Selengkapnya
Wilayah yang masih banyak mengalami pemadaman di wilayah Banten Selatan dengan total 86 gardu distribusi. Sementara wilayah lainnya sebagian besar telah menyala.
"Untuk Banten Selatan banjirnya cukup parah, karena banjir bandang dan longsor memutuskan akses jalan di Kabupaten Lebak. sehingga listriknya belum bisa kami nyalakan," ucap Executive Vice President Corporate Communication and CSR, I Made Suprateka di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Baca Juga: PLN Telah Aktifkan 92,3% Gardu Distribusi yang Terdampak Banjir
Untuk mempercepat proses pemeriksaan, hari ini PLN juga menerjunkan 3.337 personil, termasuk tambahan personil yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Personil tersebut diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan dan penyalaan kembali gardu-gardu distribusi yang aman.
Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.
PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
“Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” katanya.
Untuk yang wilayahnya masih mengalami pemadaman, PLN juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan genset.
"Mungkin masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan, warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersetrum," pungkas Made.
(Dani Jumadil Akhir)