Menurut Danang, dengan pengintegrasian ini tarif tol Japek layang akan lebih murah dari hitungan BPJT yang berdasar pada pengembalian investasi. Sedangkan jalan Japek yang sudah berfungsi di bawahnya tarifnya bakal dinaikkan untuk menanggung pengembalian investasi jalan tol diatasnya.
"Integrasinya penyesuaian, jadi antara pengembalian investasi dengan pelayanan masyarakat. Contohnya sekarang seperti Japek Elevated itu kan selisihnya untuk jangka panjang, jauh ya. Itu kan cukup besar, mungkin untuk hitungan BPJT yang satu Rp15 ribu yang satu Rp40 ribu. Kita kan sambil sudah jalan, masyarakat akan kita tanya kembali mengenai kemampuan dan kemauan bayar mereka," katanya.
Menurut Danang, dengan adanya integrasi tarif ini tak hanya menyeimbangkan pengembalian investasi, tapi juga dari sisi pengendarannya. Para pengendara golongan 1 diprediksi akan banyak melewati jalan tol layang terpanjang di RI ini.
"Jadi mungkin yang di Japek itu mengalami kenaikan, yang di Japek Elevated bisa mengalami penurunan, sehingga itu bisa balance yang lewat di atas dan yang lewat di bawah," kata Danang.
(Dani Jumadil Akhir)