China berharap larangan itu akan menghidupkan kembali stok ikan dan memulihkan beberapa spesies liar asli. Namun, kebijakan tersebut akan mengancam sekitar 280.000 nelayan di sepanjang sungai Yangtze.
Wakil Direktur Jenderal Biro Perikanan Negara Jianli, Wu Kewei mengatakan, akan membongkar semua kapal ikan sebelum akhir 2019. Selain itu perizinan mereka akan dibatalkan.
"(Kami) akan membantu nelayan menemukan pekerjaan baru," ujarnya.
(Fakhri Rezy)