JAKARTA - Mantan Presiden Nissan Carlos Ghosn menyatakan minat untuk membuat film tentang kehidupannya. Hal ini diungkapkannya setelah dirinya bertemu dengan produser "Birdman" John Lesher.
Sosok tenar di Hollywood tersebut menunjukkan ketertarikannya pada kisah CEO Nissan, Carlos Ghosn yang digulingkan dari jabatannya dan berhasil lepas dari pengawasan 24 jam pemerintah Jepang kemudian akhirnya dapat hidup mewah di Lebanon.
Baca Juga: Baru Sepekan Tayang, Joker Hasilkan Rp3,26 Triliun
Melansir Business Insider, Senin (13/1/2020) Carlos mengatakan Hollywood telah menghubunginya untuk menanyakan apakah ex-bos Nissan ini berminat bekerja sama untuk membuat sebuah proyek mengenai perjalanan hidupnya. Carlos dengan sigap menjawab, "mengapa tidak?"
Namun ketika ditanya rincian mengenai jalan pelariannya pada 29 Desember 2019 lalu ke Lebanon, Carlos enggan menjawab. Masyarakat kemudian bertanya-tanya apakah benar pelarian Carlos ini melibatkan orang Amerika dan benarkah Carlos memasukkan dirinya ke sebuah kotak yang digunakan untuk peralatan konser dan melubangi bagian bawah kotak untuk lubang pernapasan, hingga akhirnya tidak terdeteksi oleh Jepang?
Dalam wawancara bersama CBS News, Carlos mengungkapkan risiko pelariannya ini yang diduga melibatkan 15 orang yang salah satunya adalah mantan tentara dari Amerika Serikat dan menelan biaya jutaan dolar AS. Dalam tahapan awal pelariannya, Carlos dikatakan naik kereta peluru sehingga berhasil tanpa terdeteksi sampai ke Bandara Osaka dengan memakan waktu 3 jam perjalanan.
“Saya tahu, jika saya menempatkan orang dalam lingkaran saya, tidak hanya mereka yang mengambil risiko, tetapi juga risiko slip, rumor, kebocoran, akan sangat tinggi, dan mereka (risiko itu) akan menggagalkan proyek seperti ini. Jadi, saya harus bekerja sendiri hanya dengan orang-orang yang akan mengoperasi, anda tahu? Tidak ada orang lain. Ini adalah suatu kondisi." ujar Carlos, Senin (13/1/2020).