JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras dan rokok kretek filter menjadi komoditas yang paling berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan. Pada September 2019 garis kemiskinan tercatat sebesar Rp440.538 per kapita per bulan.
Sumbangan beras pada garis kemiskinan sebesar 20,35% di perkotaan dan 25,82% di perdesaan. Sedangkan rokok kretek filter menyumbang dan 11,17% di perkotaan dan 10,37% di perdesaan.
"Sehingga rokok kretek filter menjadi (kontributor) terbesar kedua terhadap garis kemiskinan," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga: BPS Sebut Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak Ada di Pulau Jawa
Selain kedua komoditas itu, terdapat komoditas makanan lainnya yang turut menyumbang garis kemiskinan. Pada posisi ketiga ada telur ayam ras yang menyumbang 4,44% di perkotaan dan 3,47% di perdesaan, lalu daging ayam ras 4,07% di perkotaan dan 2,48% di perdesaan.
Kemudian terdapat mie instan dengan kontribusi sebesar 2,32% di perkotaan dan 2,16% di perdesaan, gula pasir 1,99% di perkotaan dan 2,78% di perdesaan, kopi bubuk dan instan 1,87% di perkotaan dan 1,88% di perdesaan.
Lalu ada kue basah yang menyumbang 1,94% di perkotaan dan 1,91% di perdesaan, tempe menyumbang 1,68% di perkotaan dan 1,50% di perdesaan, serta tahu menyumbang 1,60% di perkotaan dan 1,46% di perdesaan.
Sedangkan pada komponen komoditi bukan makanan, penyumbang garis kemiskinan terbesar adalah perumahan yakni 7,81% di perkotaan dan 7,14% di perdesaan. Lalu bensin menyumbang 4,61% di perkotaan dan 3,74% di perdesaan.