JAKARTA - Polemik gagal Bayar Asuransi Jiwasraya terhadap para nasabahnya menimbulkan berbagai kisah pilu dan kekecewaan. Janji bayar tepat pada saat jatuh tempo dan iming-iming investasi aman karena milik pemerintah berbalik 180 derajat dari kenyataan.
"Kalau melihat formal perjanjian, memang itu terbalut dengan asuransi, tetapi sebenarnya secara materi yang ditawarkan itu bukan asuransi tetapi investasinya," ungkap Pemegang Polis Jiwasraya nasabah 2017 Rudyantho Deppasau, di acara Polemik Trijaya, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
Baca Juga: Kasus Jiwasraya Bikin Heru Hidayat Dibui, Bagaimana Nasib Trada Alam Minera?
Kisah ini bermula pada saat Rudy ditawarkan oleh bank untuk melakukan asuransi di Jiwasraya dengan dana dari bank lalu dipindahkan ke investasi yang dibalut dengan asuransi. Bahkan ada satu kelompok yang bersal dari Korea secara tegas disampaikan ini deposito Jiwasaraya tidak disebut sebagai asuransi. Dan di dalam polisnya tegas secara materi, ini investasi yang di cover dengan asuransi.
"Awalanya itu kita punya 2 polis anggap Rp7 miliar, pada awal Januari 2019 itu baru diselesaikan polis yang pertama sekitar Rp2 miliar," ungkapnya.