Hal ini diperkirakan akan terus berlanjut selama periode meningkatnya ketidakpastian di wilayah tersebut.
Langkah Moody menurunkan peringkat Hong Kong adalah dengan alasan gejolak politik yang terus terjadi di wilayah tersebut yang kemudian menyebabkan ketidakpastian tentang pemerintahannya. Sedangkan sejak Oktober lalu, Hong Kong secara resmi memasuki resesi pertamanya sejak krisis keuangan setelah membukukan kontraksi Produk Domestik Brutonya sebesar 3,2% pada kuartal ketiga.
Sebagai informasi, protes di Hong Kong telah terjadi selama sembilan bulan terakhir yang melibatkan warga sipil dan pemerintah. Protes ini awalnya dimulai dengan penentangan RUU hukum yang memungkinkan ekstradisi penduduk Hong Kong ke China.
(Fakhri Rezy)