JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta industri strategis pertahanan mengutamakan kebutuhan di dalam negeri terlebih dahulu dan jika ada sisa kemudian diekspor ke luar negeri.
“Ya seperti PT PAL ini sudah mengekspor ke beberapa negara, saya kira itu sudah bagus. Tetapi kita sendiri dulu, kita, pasar kita, kita penuhi,” ujar Jokowi mengutip Setkab, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Baca Juga: Misi Dagang 2020, Kemendag Incar 11 Negara Tujuan Ekspor
Dia mencontohkan, PT Pindad yang memproduksi peluru, diharapkan bisa memenhui pasar dalam negeri dulu. Begitu juga untuk PT PAL dengan produksi kapal, kebutuhan dalam negeri semua penuhi dulu, baru setelah itu keluar untuk ekspor.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa dalam ratas yang telah berlangsung, alasan keinginan untuk mengembangkan industri strategis pertahanan adalah agar ke depan memiliki sebuah kemandirian.
“Sehingga tadi secara detail dibahas mengenai BUMN mana yang terlebih dahulu ingin kita dorong untuk maju dan nanti pada berikutnya BUMN yang kedua, yang ketiga, dan seterusnya,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Ekspor Produk PT PAL hingga Pindad Diperluas
Hal lain yang dibahas, menurut Presiden, berkaitan dengan pembelian alutsista, bahwa industri strategis pertahanan harus diberikan prioritas terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan, dari Kementerian-Kementerian yang lain.
“Yang misalnya ingin membeli kapal misalnya, berikan pada PT. PAL, baik itu dari Kementerian Pertahanan, baik itu dari Kapolri, Pol Air misalnya, baik itu Bea Cukai dari Kementerian Keuangan, beli semuanya dari PT PAL,” ungkapnya.