Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara, Begini Kilas Balik Pembangunannya

Hairunnisa , Jurnalis-Rabu, 29 Januari 2020 |18:37 WIB
Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara, Begini Kilas Balik Pembangunannya
Revitalisasi Monas. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

Kedua, falsafah "Linggam dan Yoni" dapat dipenuhi dalam bentuk Tugu yang menjulang tinggi menyerupai "Alu" sebagai "Linggam" dan bentuk wadah (cawan) berupa ruangan menyerupai bagai "Yoni". Alu dan lumpang adalah suatu alat penting yang dimiliki setiap pribumi keluarga Bangsa Indonesia khususnya rakyat pedesaan. Linggam Yoni adalah simbol dari jaman dahulu yang menggambarkan kehidupan abadi, adalah unsur positif (linggam) dan unsur negatif(yoni) seperti adanya siang dan malam, laki - laki dan perempuan, baik dan buruk, merupakan keabadian dunia.

Ketiga, bentuk seluruh gari-garis arsitektur Tugu ini mewujudkan garis - garis yang bergerak tidak monoton, merata naik-melengkung, melompat, merata lagi lalu naik menjulang tinggi akhirnya menggelombang di atas membentuk lidah api yang menyala. Badan Tugu menjulang tinggi dengan lidah api di puncaknya melambangkan dan menggambarkan api yang berkobar yang tak kunjung padam di Bangsa dalam dada Indonesia.

Jelang Malam Pergantian Tahun Baru, Warga Padati Kawasan Monas

Keempat, isi di dalam Ruang-tenang sebagai wadah penyimpanan benda sejarah seperti atribut mengawali Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada dinding Badan Tugu berempat digambarkan bagian segi mulai dari bagian timur dengan artinya dibuatlah satuan - satuan aksara dari bahan yang tahan berabad - abad dipasang pada dinding pertama sebelah Timur.

Simbolik arah dari mana matahari mulai bersinar. Sambil duduk di amphitheater dengan hening membaca naskah Proklamasi di dinding, dibawalah kita untuk merenung sejenak peristiwa penting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan segala pengorbanannya.

Pembangunan Plaza Selatan Monas Ditargetkan Kelar Bulan Depan

Kemudian dinding sebelah Utara memperiihatkan wilayah Republik Indonesia yang diproklamasikan. Di bagian Barat dibuatlah tempat yang terhormat untuk menyimpan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih sampai akhir jaman. Di bagian Selatan dipasanglah lambang Negara Indonesia dengan falsafah Republik Pancasila dalam bentuk Garuda Bhinneka Tunggal Ika.

Kelima, bangunan Tugu itu dilaksanakan dengan menggunakan benda-benda atau bahan- bahan yang tahan berabad-abad. Di sini dipergunakan bahan batu alam marmer, besi baja, perunggu, beton bertulang dan sebagainya dilengkapi dengan listrik, AC, telepon, elevator (lift).

Berdasarkan gambar rencana yang dikembangkan lebih lanjut, Tugu Nasional oleh Arsitek Soedarsono yang disetujui oleh Ketua Yuri, maka pemancangan tiang pertama pembangunan Tugu Nasional pada tanggal 17 Agustus 1961.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement