JAKARTA - Pasar box office China diperkirakan akan mengalami kerugian besar saat ini. Hal ini dikarenakan sebagian besar bioskop negara itu telah ditutup.
China menutup lebih dari 70.000 layar setelah merebaknya wabah virus korona yang berasal dari Wuhan. Melansir Business Insider pada Kamis (30/1/2020), penutupan bioskop terjadi selama liburan Imlek.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Korona, Robot Little Peanut Bisa Antar Makanan
Padahal, penjualan pada liburan Imlek tahun lalu mencapai USD1 miliar setara Rp13,64 triliun (Rp13.645 per USD). Dan ditargetkan menghasilkan uang lebih banyak pada tahun ini. Sayangnya akibat wabah virus korona, China berupaya membatasi interaksi di ruang publik yang padat. Akibatnya box office berpotensi pendapatannya menurun sebanyak USD2 miliar setara Rp27,29 triliun.
Distributor dan produser mencoba untuk meringankan kerugian yang akan didapat dengan menunda tanpa batas rilis setidaknya enam film blockbuster.
Baca Juga:Â Jumlah Korban Tewas Akibat Virus Korona Meningkat Jadi 170 Orang
Sebagian besar perusahaan yang menanggung kerugian terbesar adalah China, tetapi IMAX yang berbasis di Kanada, yang mengoperasikan lebih dari 600 teater di sana, diperkirakan akan terpukul setelah menunda film yang akan dirilis untuk Tahun Baru Imlek.