Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bangun Infrastruktur Labuan Bajo dan Mandalika, BUMN Ini Minta Tambahan PMN

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 04 Februari 2020 |13:38 WIB
Bangun Infrastruktur Labuan Bajo dan Mandalika, BUMN Ini Minta Tambahan PMN
Komisi VI DPR (Foto: Okezone.com/Yohana)
A
A
A

JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta pemerintah memberikan suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal itu untuk kebutuhan pembangunan destinasi wisata super prioritas.

Saat ini, pemerintah menetapkan pengembangan pada 5 Destinasi Super Prioritas yang terdiri dari Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Baca Juga: Erick Thohir Sindir Komisaris BUMN yang Kerjanya Hanya Duduk-Duduk Saja

"Perlu dukungan, support dalam percepatan pembangunan destinasi prioritas, yaitu dalam hal membangun infrastrukturnya," ujar Direktur Utama ITDC Abdul Abdulbar M Mansoer dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur bukan perkara yang mudah. Menurutnya, Mandalika dan Labuan Bajo menjadi destinasi yang pembangunan infrastrukturnya cukup berat sehingga dibutuhkan pendanaan yang besar.

Abdul bilang, untuk pembangunan infrastruktur awal di Mandalika butuh pendanaan lebih dari Rp5 triliun, sedangkan di Labuan Bajo butuh lebih dari Rp3 triliun.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Banyak Pihak yang Ingin Dirinya Mundur

Oleh sebab itu, dirinya ingin pemerintah bisa membantu dengan tambahan pendanaan agar program percepatan destinasi prioritas bisa terealisasi. Hingga saat ini, ITDC sudah menerima suntikan PMN sebesar Rp250 miliar pada tahun 2015 untuk pengembangan Mandalika.

"Infrastrukturnya Mandalika bisa Rp5 triliun lebih, Labuan Bajo Rp3 triliun lebih. Jadi ini dibutuhkan suatu terobosan, salah satunya dengan dukungan penambahan PMN," kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement