BPS mencatat harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional pada kuartal IV-2019 secara umum mengalami peningkatan baik secara kuartalan (q to q) maupun secara tahunan (yoy). Hal ini sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Di antaranya harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada kuartal IV-2019 mengalami peningkatan 6,04% dari kuartal III-2019, namun menurun 2,06% bila dibandingkan kuartal IV-2018. Di sisi lain, komoditas cokelat, kedelai, daging sapi, minyak kelapa sawit, dan karet mengalami kenaikan harga di kuartal IV-2019.
Ekonomi Indonesia juga tak terlepas dari empat negara mitra dagang utama yang perekonomiannya melambat di sepanjang 2019, yakni Singapura, China, dan Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Ini semua menunjukkan perekonomian global masih lemah dan belum stabil, akibat lemahnya perdagangan global dan investasi.
"Jadi banyak negara yang alami perlambatan ekonomi," kata Kecuk.
Menurut Kecuk, dengan realiasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% di tahun 2019, menunjukkan Indonesia masih mampu mempertahankan pertumbuhan di kisaran 5%. Mengingat, kondisi ekonomi global memang tengah mengalami perlambatan.
"Mempertahankan 5% disituasi sekarang tidaklah gampang, dengan situasi global yang menunjukkan perlemahan, ini cukup baik," katanya.
(Widi Agustian)