Share

Virus Korona Bisa Berdampak ke Industri Fashion

Yohana Artha Uly, Okezone · Selasa 11 Februari 2020 10:36 WIB
https: img.okezone.com content 2020 02 10 320 2166395 virus-korona-bisa-berdampak-ke-industri-fashion-BTcAQR4i3B.jpg Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari (Foto: Okezone.com/Yohana Artha Uly)

JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengakui adanya pengaruh wabah virus korona yang terjadi di China terhadap pengusaha dalam negeri. Beberapa anggotanya mengalami hambatan berusaha karena sebagian bahan baku berasal dari China.

Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari mengungkapkan, seperti pada bisnis fashion sangat terdampak lantaran bahan baku kain banyak berasal dari China. Diketahui, perusahaan-perusahaan di China menghentikan produksinya untuk sementara waktu karena adanya penyebaran virus korona.

 Baca juga: Nenek-Nenek Bakal Jadi Konsumen Utama Fashion dan Kecantikan, Bisa Tembus Rp191 Triliun

"Adanya (virus) korona memang membuat terkena dampak, karena ada yang beberapa barang-barangnya dari China, yang jelas fashion banyak bahan baku dari sana," katanya usai acara HUT Iwapi ke-45 di Nusantara IV DPR RI, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Menurutnya, persoalan itu membuat pengusaha yang masuk dalam anggota IWAPI harus mencari substitusi bahan baku baik dari dalam negeri, maupun luar negeri. Salah satunya dari negara Korea Selatan.

 Baca juga: RI Bersaing dengan Malaysia hingga UEA Berebut Industri Fesyen Muslim

"Ada yang ambil dari dalam negeri, ada juga jadinya beralih ke Korea Selatan," katanya.

Nita Yudi, sapaan akrabnya, menyatakan imbas kondisi yang terjadi di China itu membuat jadi kesempatan bagi Indonesia untuk membuktikan bisa mengisi pasokan yang selama ini berasal dari China. "Dengan korona ini harus menyadar bahwa Indonesia sebenarnya bisa ciptakan bahan baku sendiri," kata dia.

Sekedar diketahui, saat ini Iwapi memiliki 30.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu 85% merupakan pengusaha kelas mikro dan kecil, 13% kelas menengah, serta 2% kelas besar.

 Baca juga: Uniqlo Serang Pasar India

Menurut Nita, pihak Iwapi juga menyediakan pelatihan bagi para anggotanya untuk menghadapi gejolak ekonomi global, salah satunya revolusi industri 4.0. Dia bilang, pihaknya menggandeng Facebook, Google, PT Telkom Indonesia (Persero), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk melakukan sosialisasi digitalisasi di berbagai provinsi di Indonesia.

"Itu salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia bahwa IWAPI semua harus digitalisasi," kata dia.

Dia menyatakan, para pengusaha wanita itu harus masuk dalam digitalisasi untuk pemasaran produknya, guna menghemat ongkos operasional serta menghemat waktu. "Itu menguntungkan, termasuk dari perempuan jadi bisa berusaha dari dalam rumah," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rzy)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini